Mentari kali ini tidak menyapaku.
Hah sedang mendung. Berat rasanya melangkahkan kaki ini untuk beranjak ke
tempat dimana aku memanjakan tubuhku untuk dibilas.Tapi apa boleh buat ini
tuntutan dan aku harus lakukan. Masa
masa ku di SMK termasuk masa yang terasa berbeda bagiku. Yah walaupun dari
pandangan umum yang ku lihat masih terlihat sama. Tapi disini aku bisa memiliki
teman walaupun senakal-nakalnya diriku. Mungkin ini yang dimaksud dengan
persahabatan. aku tak pernah tahu. Karena aku tak pernah peduli.
Aku
terduduk di dekat jendela tempat dimana aku sering duduk. Lamuanku buyar ketika
teman sebangku mengejutkanku.
“Woeee jangan ngelamun mulu lo.
Gak bosan apa ngelamun mulu? Bergaul dikit ama temen-temen napa?” Bacotnya yang seperti tak terkontrol itu.
Namanya
Zei temen yang sudah ku ajak dari SMP. Dia seorang laki-laki yang mungkin
paling tahu gimana aku.
“Cerewet !! “ Desisku
“ Gila lo. Lo ditanya noh sama si
Aika. Sepertinya dia suka tuh sama lo. Kok bisa ya gadis secantik, sepintar
sebaik itu suka sama elo. Yang rada-rada gak bener ini” kata Zei sambil memakan
makanan yang entah apa itu.
“ Itu kan baru asumsi lo. Dan
lagi pula kalau dia bener suka. Bodo amat !! “ aku acuh.
Suka
sama lawan jenis. Heh… belum sempet kepikiran olehku yang acuh ini. Lagi pula
memang ada seorang gadis yang mau denganku?. Yang serba kurang ini. Mungkin aku
harus berpikir seribu kali untuk bisa suka dengan seorang gadis. Karena aku
masih belum pantas untuk mereka untuk aku sukai bahkan aku cintai.
“ Ah elo. Dia bidadari dunia cuy.
Masa elo gak pernah merhatiin dia. Dia tuh sering merhatiin elo. Dan jika gue
ada di posisi elo. Gue gak bakal menyiakan kesempatan ini. Jarang-jarang ada
gadis yang seperti dia. Kecantikan dia punya, Kepintaran bisa dijamin. Baik
pula. Ramah, murah senyum. Apa coba yang kurang. “
“Aika gak pantes buat gue. Dia
bisa dapat yang lebih baik. “ kataku sambil tersenyum sinis
“Dari dulu asal ada cewek yang
suka sama elo. selalu lo bilang gitu. Lah ni anak susah gue bilangin. Terserah
lo aja dah.. Gue kadang heran kenapa bisa yah banyak cewek yang suka sama elo.
Emang apa yang dilihat dari lo sih. Ganteng gak, pinter pas pasan. Nakal iya.
Gila !! “ kata Zei yang sepertinya tidak terima
“ Itu lah gue. Gue ya gue. Gue
juga gak tahu kenapa. Apalagi elo yang bukan gue. Ha ha ha ha ha”
Aku
memang pernah bermimpi. Ingin punya seorang gadis. Tapi ini hanya mimpi. Dan
tak pernah aku jalankan. Karena aku
belum ingin. sistemku masih belum merespon untuk mempunyai pendamping. Impianku ingin sekali punya gadis yang pintar,
baik, sopan, sempurna lah pokoknya. Dan orang yang bernama Aika itu memiliki
hal itu. Memiliki kriteria gadis yang aku impikan. Tapi selama aku sekelas
dengan dia. aku tak pernah sedikitpun mengobrol panjang dengannya. Paling tegur
sapa. Dan kadang aku lupa dengan wajahnya. Aika adalah orang yang begitu
diperhatikan dan termasuk orang yang dicari tapi aku tak begitu mengenalnya
bahkan sering lupa dengan nama panjangnya walaupun sudah hampir setahun aku
sekelas dengan dengan dia.
Aika,
seorang gadis yang cantik. Raut mukanya yang terlihat begitu bersinar dengan
kecantikan yang tanpa dibuat-buat. Dia begitu alami. Aika,
seorang gadis yang begitu pintar, kadang aku heran dia mesin penjawab atau bukan
yah ? Setiap ditanya. ada saja yang keluar dari mulutnya dan ada yang ditulis
dari tangannya. Kadang aku sempat berpikir. Mungkin dia meminta soal untuk
adtang kepadanya. Dan di jitadnya sudah tertyulis “soal datanglah padaku. aku
siap untuk melahap kalian”
Aika,
seorang gadis yang sopan santun dan baik. Dia begitu baik kepada setiap orang.
Tak begitu membeda-bedakan. Bahkan mungkin dia gadis yang paling baik di kelas
yang mau dekat denganku. Hanya saja aku saja yang sedikit cuek yyang tak
terlalu mempedulikan kebaikannya.
Aika,
seorang gadis yang ceria. Tak pernah sedikitpun aku melihatnya sedih.
Menampakan muka yang murung. Dia selalu tersenyum atau itu hanya topeng saja?
Entah lah. Dia gadis yang ceria.
Aika,
kalau dibilang perfeck mungkin iya. Tapi tak ada yang sempurna selain tuhan.
Mungkin ada sesuatu yang kurang dari dia. Yang tak bisa aku lihat.
Tapi
secantik, sepintar, sebaik, seceria Aika itu belum punya pacar. Apakah dia
seorang pemilih. atau dia belum menemukan seorang pedamping yang tepat. Yang
jelas bahagialah seorang pria yang nantinya menjadi pendampingnya.
#Lilin Dalam Gelapku
#Lilin Dalam Gelapku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar