Senin, 07 Januari 2013

Lilinku Part 3 : AIKA



Mentari kali ini tidak menyapaku. Hah sedang mendung. Berat rasanya melangkahkan kaki ini untuk beranjak ke tempat dimana aku memanjakan tubuhku untuk dibilas.Tapi apa boleh buat ini tuntutan dan aku harus lakukan. Masa masa ku di SMK termasuk masa yang terasa berbeda bagiku. Yah walaupun dari pandangan umum yang ku lihat masih terlihat sama. Tapi disini aku bisa memiliki teman walaupun senakal-nakalnya diriku. Mungkin ini yang dimaksud dengan persahabatan. aku tak pernah tahu. Karena aku tak pernah peduli.


Aku terduduk di dekat jendela tempat dimana aku sering duduk. Lamuanku buyar ketika teman sebangku mengejutkanku.
“Woeee jangan ngelamun mulu lo. Gak bosan apa ngelamun mulu? Bergaul dikit ama temen-temen napa?”  Bacotnya yang seperti tak terkontrol itu.
Namanya Zei temen yang sudah ku ajak dari SMP. Dia seorang laki-laki yang mungkin paling tahu gimana aku.
“Cerewet !! “ Desisku
“ Gila lo. Lo ditanya noh sama si Aika. Sepertinya dia suka tuh sama lo. Kok bisa ya gadis secantik, sepintar sebaik itu suka sama elo. Yang rada-rada gak bener ini” kata Zei sambil memakan makanan yang entah apa itu.
“ Itu kan baru asumsi lo. Dan lagi pula kalau dia bener suka. Bodo amat !! “ aku acuh.
               
 Suka sama lawan jenis. Heh… belum sempet kepikiran olehku yang acuh ini. Lagi pula memang ada seorang gadis yang mau denganku?. Yang serba kurang ini. Mungkin aku harus berpikir seribu kali untuk bisa suka dengan seorang gadis. Karena aku masih belum pantas untuk mereka untuk aku sukai bahkan aku cintai.
“ Ah elo. Dia bidadari dunia cuy. Masa elo gak pernah merhatiin dia. Dia tuh sering merhatiin elo. Dan jika gue ada di posisi elo. Gue gak bakal menyiakan kesempatan ini. Jarang-jarang ada gadis yang seperti dia. Kecantikan dia punya, Kepintaran bisa dijamin. Baik pula. Ramah, murah senyum. Apa coba yang kurang. “
“Aika gak pantes buat gue. Dia bisa dapat yang lebih baik. “ kataku sambil tersenyum sinis
“Dari dulu asal ada cewek yang suka sama elo. selalu lo bilang gitu. Lah ni anak susah gue bilangin. Terserah lo aja dah.. Gue kadang heran kenapa bisa yah banyak cewek yang suka sama elo. Emang apa yang dilihat dari lo sih. Ganteng gak, pinter pas pasan. Nakal iya. Gila !! “ kata Zei yang sepertinya tidak terima
“ Itu lah gue. Gue ya gue. Gue juga gak tahu kenapa. Apalagi elo yang bukan gue. Ha ha ha ha ha”
                 
Aku memang pernah bermimpi. Ingin punya seorang gadis. Tapi ini hanya mimpi. Dan tak pernah aku  jalankan. Karena aku belum ingin. sistemku masih belum merespon untuk mempunyai pendamping.  Impianku ingin sekali punya gadis yang pintar, baik, sopan, sempurna lah pokoknya. Dan orang yang bernama Aika itu memiliki hal itu. Memiliki kriteria gadis yang aku impikan. Tapi selama aku sekelas dengan dia. aku tak pernah sedikitpun mengobrol panjang dengannya. Paling tegur sapa. Dan kadang aku lupa dengan wajahnya. Aika adalah orang yang begitu diperhatikan dan termasuk orang yang dicari tapi aku tak begitu mengenalnya bahkan sering lupa dengan nama panjangnya walaupun sudah hampir setahun aku sekelas dengan dengan dia.
                 
Aika, seorang gadis yang cantik. Raut mukanya yang terlihat begitu bersinar dengan kecantikan yang tanpa dibuat-buat. Dia begitu alami. Aika, seorang gadis yang begitu pintar, kadang aku heran dia mesin penjawab atau bukan yah ? Setiap ditanya. ada saja yang keluar dari mulutnya dan ada yang ditulis dari tangannya. Kadang aku sempat berpikir. Mungkin dia meminta soal untuk adtang kepadanya. Dan di jitadnya sudah tertyulis “soal datanglah padaku. aku siap untuk melahap kalian”
                
 Aika, seorang gadis yang sopan santun dan baik. Dia begitu baik kepada setiap orang. Tak begitu membeda-bedakan. Bahkan mungkin dia gadis yang paling baik di kelas yang mau dekat denganku. Hanya saja aku saja yang sedikit cuek yyang tak terlalu mempedulikan kebaikannya. 
                 
Aika, seorang gadis yang ceria. Tak pernah sedikitpun aku melihatnya sedih. Menampakan muka yang murung. Dia selalu tersenyum atau itu hanya topeng saja? Entah lah. Dia gadis yang ceria.
                 
Aika, kalau dibilang perfeck mungkin iya. Tapi tak ada yang sempurna selain tuhan. Mungkin ada sesuatu yang kurang dari dia. Yang tak bisa aku lihat.
                 
Tapi secantik, sepintar, sebaik, seceria Aika itu belum punya pacar. Apakah dia seorang pemilih. atau dia belum menemukan seorang pedamping yang tepat. Yang jelas bahagialah seorang pria yang nantinya menjadi pendampingnya.

#Lilin Dalam Gelapku 
                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Buku : Perpustakaan Tengah Malam

Judul               : Perpustakaan Tengah Malam Pengarang     : Matt Haig Halaman        : 368 halaman          Satu-satunya cara untuk bel...