Jumat, 13 Mei 2022

Review Buku : Le Petit Prince (Pangeran Cilik)

 

Judul : Le Petit prince (Pangeran Cilik)

Pengarang : Antoine de Saint-Exupery

Halaman : 20 halaman

Menceritakan tentang pertemuan tokoh utama yang digambarkan sebagai seorang dewasa dengan seorang pangeran cilik yang berasal dari planet lain.

Mereka bertemu saat tokoh utama yang seorang Pilot yang mendapati pesawatnya mogok di tengah Gurun Sahara, saat itulah dia bertemu dengan pangeran cilik, seornag bocah luar biasa yang memintanya menggambarkan seekor domba.


 

Pertemuan sang tokoh utama dengan pangeran cilik mengingatkan iya tentang kisahnya ketika dia kanak-kanak . Bagaimana orang dewasa terkadang tidak mengerti apa yang dia maksudkan.

Dalam buku ini akan lebih banyak menceritakan kilas balik Pangeran cilik, seorang anak yang mengamati dunia dengan mata naif dan lugu.

Akan diceritakan bagaimana perjalanan Pangeran cilik sampai bisa sampai ke bumi. Tentang kehidupannya di sebuah planet kecil. Baimana iya bertanggung jawab atas apa yang dia miliki. Tentang drama pohon Baobab yang harus rutin iya tebang. Membersihkan gunung berapi secara berkala. Hiburan lembutnya matahari terbenam. Sampai dengan Bunga kesayangannya yang sangat dia cintai.

Kecintaannya terhadap bunga kesayangan yang membawanya berkelana mengunjungi beberapa planet. Pengalaman pangeran cilik dari satu planet ke planet lain.

Pangeran cilik disini digambar sebagai seorang anak kecil yang banyak bertanya , dan dia tidak akan berhenti sebelum pertanyaannya terjawab.

“Orang orang dewasa amat ganjil”

Begitulah pesan yang dia dapatkan ketika bertem dengan seorang raja, seorang sombong, seorang pemabuk, seorang pengusaha , penyulut lentera dan ahli bumi.Scene yang dimana merasakan sebuah komedi yang jleb dan berakhir menertawakan diri sendiri.

Ada juga hal manis yang terjadi, ketika hari perpisahan antara tokoh utama dengan pangeran cilik. , waktu dimana mereka saling menanti satu sama lain.

“Bila kamu memandang langit, pada malam hari, aku tinggal di salah satunya, karena aku tertawa di salah satunya, maka bagimu seolah olah semua bintang tertawa. Kamu seorang yang mempunyai bintang yang pandai tertawa”

Karena hal tersebut ketika sang tokoh utama di tinggal prig, iya hanya akan memandan glangit malam untuk mengingat pangeran cilik.

Kalau dari pendapatku, buku ini adalah sebuah pengumpamaan dari sebuah sudut pandang seorang dewasa dan seoang anak. Di beberapa paragraph ada peristiwa ketika tokoh utama dan pangeran ciik mempunya pandangan yang sama karena saat itu mereka sedang berada di fase yang sama.

Dan juga sebuah pengumpamaan ketika kita mengucapkan selamat tinggal kepada fase kanak-kanak dengan kepergian yang misterius dari pangeran cilik , dan cara tokoh utama mengenangnya sama seperti cara mengenang dunia kanak-kanak yang penuh senyum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Buku : Perpustakaan Tengah Malam

Judul               : Perpustakaan Tengah Malam Pengarang     : Matt Haig Halaman        : 368 halaman          Satu-satunya cara untuk bel...