Sabtu, 08 November 2014

Karena Bali adalah Bali



Identitas Buku
Judul Buku     : Bali Is Bali
Penulis            : Gde Aryantha Soethama
Penerbit           : Arti Foundation
Cetakan           : Cetakan pertama Desember 2003
                          Cetakan kedua Desember 2008
Jumlah Hal.     : 206 halaman

Buku yang berisikan tentang catatan catatan kecil yang terjadi di tengah masyarakat Bali dan juga menyodorkan kebimbangan dan kecemsan yang melanda Bali. Adanya perdebatan dari dua golongan, yakni kelompok yang pesimis Bali bisa bertahan dan kelompok lain yang yakin Bali akan tetap Bali.  

Kelompok pertama yang meramalkan Bali akan “habis” dalam kurun lima puluh tahun. Mereka menyodorkan data yang memeberi peluang keruntuhan Bali. Misalnya industri turisme dibiarkan terlalu leluasa bergerak mengeruk dan menambang Bali..
Kelompok kedua berpendapat, Bali akan tetap Bali. Perubahan yang dibawa industri turisme hanya menyerempet saja, Cuma menimbulkan gesekan gesekan dibagian tepi tidak akan sampai melebur dan menciderai inti dan jati diri. Alasan kelompok ini karena manusia Bali memiliki warisan leluhur yang begitu kukuh menjadi benteng tradisi menghadapi cobaan cobaan itu.
Ketika tulisan tulisan ini dibuat, hiruk pikuk orang Bali yang menjual tanah untuk kepentingan industri turisme belum deras, belum mencemaskan. Kehidupan masih berlangsung cukup santun. Di buku ini masih bisa kita baca suasana hening, sejuk, kalem, teduh. Namun buku ini sudah mengisyaratkan perubahan perubahan pelik yang akan dihadapi bali.
Pada akhirnya usai membaca buku kita kembali ke masalah dasar seperti yang sering diperdebatkan oleh orang orang . Salah satu tulisan d buku ini menyodorkan jakan, pulau ini harus selalu berikhtiar menjadi bali jangan menjadi yang lain. Harus selalu menampilkan “Bali Is Bali” Hendaklah Bali tidak tunduk dan takluk terhadap apapun yang berniat merusak, menggilas, dan melumatkan Bali. “Bali itu mengembangkan pariwisata budaya, bukan budaya pariwisata” sebuah pernyataan yang sering didengungkan setelah bom meledak di Kuta.
Masyarakat yang berdiam di berbagai daerah tujuan wisata memiliki keunikan budaya sendiri. Jika masyarakat Bali dianggap mampu bertahan terhdap pengaruh wisatawan asing maka belum tentu masyarakat daerah lain dapat berbuat serupa. Bali berhasil mempertahankan nilai budayanya karena didukung oleh tradisi keagamaan yang dipegang teguh.
Sebuah sanjungan dengan sendirinya bisa meledakkan kebanggan tersendiri buat manusia Bali. Sanjungan Pulau Dewata, Surga terakhir, dan pulau dengan ribuan pura kebanggan itu kian menjadi jadi. Semakin yakinlah orang orang Bali bahwa orang asing bakalan kian banyak mengunjungi pulaumereka. Jangan sampai mabuk sanjungan dan jadilah diri sendiri. Bali menerima banyak sanjungan turis sehingga menjadi Island of Good dan sebagainya. Bali sebaiknya cukup menjadi Bali. Jadilah sebuah pulau yang bergelar Bali is Bali. Jangan sampai kita bisa bunuh diri karena tidak bisa mempertahankan karena pengaruh zaman tak cuma pariwisata.


2 komentar:

  1. DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
    BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
    BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
    BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
    Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
    Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.biz
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^

    BalasHapus
  2. DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
    BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
    BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
    BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
    Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
    Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.biz
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^

    BalasHapus

Review Buku : Perpustakaan Tengah Malam

Judul               : Perpustakaan Tengah Malam Pengarang     : Matt Haig Halaman        : 368 halaman          Satu-satunya cara untuk bel...