Identitas Buku
Judul
Buku : Bali Is Bali
Penulis : Gde
Aryantha Soethama
Penerbit : Arti
Foundation
Cetakan : Cetakan
pertama Desember 2003
Cetakan kedua Desember
2008
Jumlah
Hal. : 206
halaman
Buku
yang berisikan tentang catatan catatan kecil yang terjadi di tengah masyarakat
Bali dan juga menyodorkan kebimbangan dan kecemsan yang melanda Bali. Adanya
perdebatan dari dua golongan, yakni kelompok yang pesimis Bali bisa bertahan
dan kelompok lain yang yakin Bali akan tetap Bali.
Kelompok
pertama yang meramalkan Bali akan “habis” dalam kurun lima puluh tahun. Mereka
menyodorkan data yang memeberi peluang keruntuhan Bali. Misalnya industri
turisme dibiarkan terlalu leluasa bergerak mengeruk dan menambang Bali..
Kelompok
kedua berpendapat, Bali akan tetap Bali. Perubahan yang dibawa industri turisme
hanya menyerempet saja, Cuma menimbulkan gesekan gesekan dibagian tepi tidak
akan sampai melebur dan menciderai inti dan jati diri. Alasan kelompok ini karena
manusia Bali memiliki warisan leluhur yang begitu kukuh menjadi benteng tradisi
menghadapi cobaan cobaan itu.
Ketika
tulisan tulisan ini dibuat, hiruk pikuk orang Bali yang menjual tanah untuk
kepentingan industri turisme belum deras, belum mencemaskan. Kehidupan masih
berlangsung cukup santun. Di buku ini masih bisa kita baca suasana hening,
sejuk, kalem, teduh. Namun buku ini sudah mengisyaratkan perubahan perubahan
pelik yang akan dihadapi bali.
Pada
akhirnya usai membaca buku kita kembali ke masalah dasar seperti yang sering
diperdebatkan oleh orang orang . Salah satu tulisan d buku ini menyodorkan
jakan, pulau ini harus selalu berikhtiar menjadi bali jangan menjadi yang lain.
Harus selalu menampilkan “Bali Is Bali” Hendaklah Bali tidak tunduk dan takluk
terhadap apapun yang berniat merusak, menggilas, dan melumatkan Bali. “Bali itu
mengembangkan pariwisata budaya, bukan budaya pariwisata” sebuah pernyataan
yang sering didengungkan setelah bom meledak di Kuta.
Masyarakat
yang berdiam di berbagai daerah tujuan wisata memiliki keunikan budaya sendiri.
Jika masyarakat Bali dianggap mampu bertahan terhdap pengaruh wisatawan asing
maka belum tentu masyarakat daerah lain dapat berbuat serupa. Bali berhasil
mempertahankan nilai budayanya karena didukung oleh tradisi keagamaan yang
dipegang teguh.
Sebuah
sanjungan dengan sendirinya bisa meledakkan kebanggan tersendiri buat manusia
Bali. Sanjungan Pulau Dewata, Surga
terakhir, dan pulau dengan ribuan pura kebanggan itu kian menjadi jadi.
Semakin yakinlah orang orang Bali bahwa orang asing bakalan kian banyak
mengunjungi pulaumereka. Jangan sampai mabuk sanjungan dan jadilah diri sendiri.
Bali menerima banyak sanjungan turis sehingga menjadi Island of Good dan
sebagainya. Bali sebaiknya cukup menjadi Bali. Jadilah sebuah pulau yang
bergelar Bali is Bali. Jangan sampai kita bisa bunuh diri karena tidak bisa
mempertahankan karena pengaruh zaman tak cuma pariwisata.
DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
BalasHapusBONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.biz
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^
DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
BalasHapusBONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.biz
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^