Tiga yang tetap tiga

Buat postingan ini sambil dengerin ost Naruto the Movie : The Last yang judulna Hoshi No Utshuwa, jadi teringat dengan romantisme antara Naruto dengan Hinata. Kecanggungannya sampai rasa yang saling jujur diantara mereka. 

Mengambil foto bersama tiga orang sekaligus bagi saya sedikit menyulitkan, karena harus menggabungkannya dalam satu tema dengan karakter yang berbeda. Sedikit lebih melelahkan karena berurusan lebih dari satu orang. Jadinya tema yang diusung adalah campur campur, bukan sebuah pasangan yang jika dipasangkan akan menjadi satu tapi disini adalah tiga yang masih tetap menjadi tiga. Mejadikan sebuah konsep tomboy, santai dan feminim.

Sekarang dibantu oleh tiga orang yang semuanya kakak saya, Dwi Antari, Nela dan Yarti.

Hasilnya bagaimana?

Bermula dari di siang hari yang panas, jalan jalan ke pantai Jimbaran untuk membeli tipat cantok dan rujak kuah pindang.Oke kita ambil salah satu foto dari kak Dwi Antari

Rencanya memang untuk ngambil foto, setelah puas dengan tipat dan rujak perjalanan kkami lanjutkan ke Garuda Wisnu Kencana (sepertina lokasi ini sudah menjadi sebuah langganan saya untuk mengambil foto).

Ternyata kak Nela membawa seorang teman yang bernama Kak Yarti untuk ikut bergabung bersama kami.

Dari tiga orang gadis ini, dengan masing style yang berbeda. Hip hop, jalan jalan santai dan kesan feminim.

Disini dapat kesan "Beragam". Beragam stylenya, beragam gayanya, dan terpenting dan beragam senyumnya. Dari yang masih canggung sampai yang sudah biasa

Saya menyukai tempat yang bernama Garuda Wisnu Kencana karena beberapa hal. Diantaranya andalah arsitektur bangunannya yang seperti bangunan pada jaman jaman belanda ang saya lihat di buku sejarah. Pohon pohon yang tumbuh berjajajr di sepanjang jalan setapak. Jalan setapak yang rapi dengan rumput hijau dan pepohonan yang menjulan tinggi. Tempatnya bersih dan rindang. Apalagi tahun sekarang banyak yang sudah dirubah untuk memperindah lokasi ini. Saya biasanya mengambil gambar di sekitar tempat air mancur berada sebelum pintu masuk menuju monumen tempat bangunan bangunan yang halamanna biasa orang pakai untuk olahraga.

 

Dua foto terakhir ini, saya meminta mereka untuk saling mengobrol. Tujuannya sih untuk mendapatkan ekspresi alami, tapi belum berhasil maksimal.

 Jadi dari hasil menggambil gambar ini, terpikir beberapa hal tentang diri saya sendiri

1. Selain seseorang akan menanyakan "Bagaimana hasilnya?" mereka juga akan menanyakan "Saya harus ngapain?" kepada dirimu. Jadi bersiap siapah dengan reaksi yang akan dirimu berikan. Jika objek dalam pengambilan gambar adalah seseorang, mereka akan menanyakan "Hasil yang kita ambil" dan ketika mereka tidak terbiasa melakukan hal tersebut mereka akan menanyakan "Aku mesti ngapain nih". Disitulah kita harus banyak banyak belajar dan melihat karya karya orang lain sebagai referensi dan ciptakan gayamu sendiri.

2. Buatlah orang yang berada disampingmu tidak merasa canggung dan buat mereka percaya diri. Katakan sesuatu dan ajaklah mengobrol. Jadi teringat dengan seorang tokoh fiksi yang pekerjaan sebagai seorang fotografer di sebuah drama korea yang berjudul "Love Rain". Sang fotografer mendapatkan seorang model yang tidak terbiasa melakukan foto sesion, apa yang dilakukan si fotografer? Mengajak modelnya mengobro sambil memotretna secara diam diam agar mengubah kecanggungan dan menghasil sesuatu yang lebih bagus.