Sejak gue pertama kali gue nongkrong lama di terminal bersama kakak gue. Gue jadi Terminal holic. Ada kesempatan waktu gue selalu ngajakin temen gue untuk nongkrong di Terminal.
kalau dulu mainnannya pasar dan sekarang terminal. Besok besok apaan ya?
he he he
Setelah cerita gue saat perjalannan menggunakan bis kemarin, gue merasakan sesuatu yang beda saat diem di terminl.
Ya dimulai dari saat gue bersiap berangkat untuk balik ke Jimbaran. Dari rumah gue udah buat angan angan untuk bisa tidur di bus. Ya apa boleh buat angan angan gue gak kesampaian. Dan sekarang yang jadi masalahnya adalah. Gue berangkat dari Jembrana menuju ke Jimbaran gak dapat tempat duduk saking banyaknya orang yang dinaikan oleh kernetnya.
Ya sudahlah ya apa boleh buat...
Gue nikmatin aja tu berdiri selama sekian jam,.
Dan setelah lama menunggu akhirnya gue dapat dududk, horeeeeee
Maksudnya gue udah nyampe di Ubung (terrminal yang ada di denpasar)
Gue telpon kakak gue untuk bisa jemput di terminal.
Gue "jemput ya bro"
Kakak "Oke...tunggu ampe jam 7 ya"
Gue "Oke"
Gue ngelihat jam tangan gue, and then gue harus menunggu selama 1 jam. Ya sudahlah gak apa apa. Mari kita nikmati terminal.
Dan gue masuk aja tuh ke terminalnya.
Sepanjang jalan menuju terminal, gue ngeihat orang berjualan. Mulai dari orang jualan makanan dan minuman, Ada juga yang julalan pernak pernik berupa baju pantai. Dan ada hal baru yang gue lihat
Ngapain pula orang orang ngejer-ngejer mobil yang baru datang? Dan kenapa pula tu orang orang maksa naikin mobinya?
Gak mobil , motor pun jadi....
Yah dipikiran gue cuman terlintas "Ah mungkin mobilnya ada masalah makanya dikejar kejar kayak gitu"
Dan gue tunggu di tempat biasanya orang nunggu. Sambi nunggu gue sambi baca novel. Menurut gue ini bukan hal baru yang gue ihat. Tapi ini menurut gue baru (ya apasih kok gak konsisten)
Pertama, Papan pengunguman yang berisi tentang jadwal keberangkatan
Yang ada dalam pikiran gue saat itu adalah " Jika gue kesini maka gue ke terminal jam segini dengan bus ini "
Mau kemana kita tinggal pilih dengan ketentuan yang sudah ada. Yang bebas hanya tujuan kita yang lainnya itu adalah sesuai aturan kita.
Kedua, Si penawar jasa
"Mbak mau ke surabaya mbak?" kata seorang penawar tiket
"Gak mas, ..." kata gue
Datang lagi seseorang penawar tiket
"Mabak mau kemana mbak?"
"Gak kemana mana mas, saya lagi nungguin kakak saya"
Dan begitu seterusnya. Dan gue selalu melakukan penolakan atas tawaran tiket tersebut. Karena tujuan gue bukan itu. Sebeginikah gigih seorang penawar jasa. Nerkai kali dia berusaha untuk menewarkan tiketnya. Walaupun sebelumnya dia sudah meihat seseorang yang sama pekerjaannya sudah ditolak oleh sang pelanggan.
Ketiga, Bau yang tak sedap
Ini nih yang paling gue gak suka. Bau dari bis tersebut. Ya ampun gak tahan pingin muntah diriku. Ya mau gimana lagi ini adalah kenyataan yang gue terima. Gak tahan ya pasti lah. Helooo tapi saat ini gue berada di terminal dan bau terminallah yang kau cium...Kalau bau toko bunga yang kau cium itu aneh namanya
Keempat, orang lewat
Iyappp waktu itu ada dua orang yang nyamperin gue. Yang pertama itu adalah pegawai yang ada di terminal tersebut. Ya bercerita sambi menunggu kedatangan kakak gue. Bercerita tentang a, bercerita tentang b dan lainnya. Ternyata banyak orang unik di terminal
Sampai sini dulu yah...entar gue lanjutin. Gue mau chaooo dulu
Sabtu, 08 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Review Buku : Perpustakaan Tengah Malam
Judul : Perpustakaan Tengah Malam Pengarang : Matt Haig Halaman : 368 halaman Satu-satunya cara untuk bel...

-
Oke baiklah...selamat hari jumat dan selamat malam sabtu, dulu pernah ada seorang kakak yang menyarankan untuk menulis ulasan tentang w...
-
Hari ini adalah (22 Desember 2016) film yang di sutradarai oleh raditya dika tayang dibioskop seluruh Indonesia, kebetulan saya menonton di...
-
Buat postingan ini sambil dengerin ost Naruto the Movie : The Last yang judulna Hoshi No Utshuwa, jadi teringat dengan romantisme antara Na...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar